Informasi Seputar Penyakit Jantung Koroner
“PENYAKIT JANTUNG KORONER”
Assalamu’alaikum wr. wb. Apa kabar
para pembaca semua,kali ini admin akan memberikan informasi seputar penyakit
jantung koroner
Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat penting
bagi manusia, dimana jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Jantung berada di dalam rongga dada sebelah kiri, sebelum kita mulai kamu cek
dulu deh apakah jantung kamu masih berdetak atau tidak:b. Kalau masih berdetak
kita lanjutkan pembahasan kita.A. Defenisi PJK(penyakit jantung coroner)
Arteri koroner adalah pembuluh darah
yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri
koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:
- Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan
dan kiri jantung.
- Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan
sisi luar jantung.
- Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. RCA terbagi menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung).
Berdasarkan data WHO, penyakit
jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada
tahun 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena PJK.
Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang terkena PJK di tahun
2013. Dari jumlah tersebut, PJK lebih sering terjadi pada rentang usia 45-54
tahun.
B. Gejala PJK
1. Nyeri dada (angina)
Angina adalah
nyeri dada yang terjadi ketika area otot jantung tidak mendapatkan cukup
oksigen. Angina akan terasa seperti rasa menekan pada dada, yang biasanya akan
dirasakan ketika Anda terlalu banyak beraktivitas.
Selain pada dada, rasa nyerinya juga
bisa menjalar ke bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung. Menurut American
Heart Association, wanita cenderung melaporkan serangan
jantung yang menyebabkan rasa sakit secara khusus di perut
bagian bawah dan bagian bawah dada.
Namun perlu diingat juga, tidak
semua nyeri
dada adalah gejala jantung koroner. Nyeri dada akibat angina
juga dapat disertai oleh gejala lainnya, seperti keringat
dingin.
Ketika pembuluh darah menyempit,
otot-otot jantung akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan suatu kondisi
yang disebut iskemia.
Kondisi ini akan memicu keluarnya keringat berlebih dan penyempitan pembuluh
darah, yang kemudian muncul sebagai suatu sensasi yang sering dideskripsikan
sebagai keringat dingin. Di sisi lain, iskemia juga dapat memicu reaksi mual
dan muntah.
3. Sesak napas
Jantung yang tidak berfungsi normal
akan berimbas pada kelancaran pernapasan penderitanya, sehingga membuat Anda
rentan mengalami sesak napas. Sesak napas gejala penyakit jantung biasanya
mungkin terjadi bersamaan dengan nyeri
C. Diagnosis & Pengobatan
a. Diagnosis
1. Elektrokardiogram (EKG)
2. Ekokardiogram
3. Tes stres EKG
4. Kateterisasi jantung dan angiogram
5. CT scan jantung
b. Pengobatan
Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit jantung koroner adalah:- Obat-obatan penurun kolesterol, termasuk statin, niasin, dan fibrat. Obat-obatan ini membantu mengurangi kadar kolesterol darah sehingga mengurangi jumlah lemak yang menempel pada pembuluh.
- Aspirin: Aspirin atau pengencer darah lainnya membantu untuk melarutkan darah yang tersumbat, dan mencegah risiko stroke atau infark miokard. Namun dalam beberapa kasus, aspirin mungkin bukan pilihan yang baik. Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan pembekuan darah.
- Beta blockers: Beta blockers menurunkan tekanan darah dan mencegah risiko infark miokard.
- Nitrogliserin dan inhibitor enzim yang mengubah angiotensin: Obat ini dapat membantu mencegah risiko infark miokard.
- Pemasangan stent untuk memperlebar arteri koroner yang menyempit.
- Bedah koroner seperti operasi bypass jantung adalah pengobatan yang paling umum untuk PJK. Dokter juga dapat melakukan angioplasty jika diperlukan.
D. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner (PJK)
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi penyakit jantung koroner adalah:
- Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.
- Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.
- Apabila ada anggota keluarga Anda menderita gangguan jantung, maka risiko PJK meningkat.
- Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara carbon monoksida menyebabkan kerusakan pembuluh.
- Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi.
- Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang.
- Jarang atau bahkan tidak aktif bergerak.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Makan makanan kurang sehat.
- Merokok.
- Kolesterol tinggi.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Diabetes.
E. Upaya yang dilakukan agar terhindar dari PJK
Penyakit jantung yang disebabkan
oleh kelainan tidak dapat dicegah. Namun demikian, banyak jenis penyakit ini
yang dapat dicegah, dengan menjalani pola hidup sehat. Selain sebagai
pencegahan, pola hidup sehat di bawah ini juga dapat membantu pasien penyakit
jantung dalam proses penyembuhan:
- Berhenti merokok.
Rokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung, terutama penyakit
jantung koroner.
- Rutin memeriksakan diri. Lakukan pemeriksaan rutin terkait kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Ketahui kadar normal pada tiga kondisi tersebut, yaitu:
- Tekanan darah. Tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mm Hg.
- Kadar kolesterol jahat (LDL). Pada umumnya, kadar LDL normal adalah di bawah 130 mg/dL. Namun pada orang dengan faktor risiko penyakit jantung, kadar LDL sebaiknya berada di bawah 100 mg/dL. Sedangkan pada individu dengan penyakit jantung atau diabetes, kadar LDL disarankan di bawah 70 mg/dL.
- Kadar gula darah. Kadar gula darah normal umumnya kurang dari 100 mg/dL setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya 8 jam, dan kurang dari 140 mg/dL 2 jam setelah makan.
- Latihan atau olahraga rutin. Selain membantu menjaga kesehatan, latihan rutin selama 30-60 menit sehari dapat membantu mengontrol tekanan darah, serta kadar kolesterol dan gula darah. Akan tetapi, pada pasien aritmia dan kelainan jantung bawaan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai durasi latihan yang aman.
- Konsumsi makanan sehat. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, gandum, dan lemak omega-3. Selain itu, batasi konsumsi daging merah, serta hindari makanan tinggi gula, lemak, kolesterol, dan garam. Ketahui juga batas kandungan kalori dalam makanan yang dikonsumsi, dan usahakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan rendah kalori.
- Jaga berat badan ideal. Berat badan berlebih atau obesitas, dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.
- Kelola stres dengan baik. Stres dalam jangka panjang dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Oleh karena itu, sebisa mungkin kurangi stres dengan menjalani aktivitas fisik. Sebagai contoh, lakukan latihan yang melibatkan teknik pernapasan dan relaksasi otot, seperti yoga. Konsultasikan dengan dokter bila Anda sering merasa bingung, tertekan, dan marah tiap kali menghadapi masalah.
- Menjaga kebersihan tubuh. Rutin mencuci tangan, menyikat gigi, dan hindari kontak dengan orang yang sedang terserang penyakit infeksi seperti flu.
Nahhh sekarang semua udah taukan hal-hal yang berkaitan dengan PJK,admin harapkan dengan membaca tulisan ini membuat pembaca lebih peduli dengan kesehatannya. Pesan terakir admin jaga pola hidup sehat, terapkan PHBS, berolahraga, dan terakhir "Sayangilah Jantung Mu Sebelum Kamu Menyayangi Si Dia" karena kamu tanpa jantung tidak ada artinya.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya,jangan lupa share and komen guys
Sumber:
https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-jantung-koroner-pjk/ diakses tanggal 26 November 2019 pukul 14:00
https://www.alodokter.com/penyakit-jantung-koroner diakses tanggal 26 November 2019 pukul 14:00
http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/apa-saja-tanda-dan-gejala-penyakit-jantung-koroner diakses tanggal 26 November 2019 pukul 14:15
Nama: Fakhri Ikhwana DN
No. BP: 1911212046
Mata Kuliah:
Komunikasi Kesehatan
Dosen Pengampu: Emy
Leonita, S.K.M., M.P.H.
Ilmu Kesehatan
Masyarakat, FKM Unand
2019



Wahh informatif dan sangat bermanfaat. Quote nya itu lho tolong 😆
BalasHapusBagus banget, sekarang saya tau seputar ini, makasih yaa
BalasHapusSemoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat ya👌
HapusManteupsss
BalasHapusSangat bermanfaat sekali, agar kita terhindar dari penyakit tersebut
BalasHapusBenar kalau kita sudah mengetahui dari dini, kita dapat mengurangi resiko terkena PJK:)
HapusUwaw
BalasHapusMntappp
BalasHapusSangat bermamfaat. Semangatt yaaaaa
BalasHapusGood 👍👍
BalasHapusLebih baik disayangi jantung daripada si dia :v
BalasHapusIya betul kalau jantung gk sayang kamu, kamu gk bisa apa2, kerja kamu terbatas
HapusWah trimaksih infonya min, alhmdulillah ga bikin jantungan
BalasHapussayangi jantungmu seperti menyayangi orangtua mu hehe
BalasHapuswah mudah-mudahan aku ga jantungan ehe
BalasHapusWiihh Sangat Bermanfaat
BalasHapusTernyata begitu yaa, terimakasih informasi nya
BalasHapusBermanfaat bgt nih
BalasHapusMantep wan
BalasHapusWahhh terimakasih, jadi pengen olahraga teratur lgi
BalasHapusTerima kasih infonyaa, sangat bermanfaat 👍
BalasHapusGudd🔥🔥🔥
BalasHapusMakasih mimin😁
BalasHapusWahh infonya sangat bermanfaat min,terimakasih
BalasHapusMakasih infonya sanak👍
BalasHapusPola hidup juga berpengaruh besar ya min
BalasHapusNiat kali bikinnya ya pak ketua🤭
BalasHapus